
Apa bentuk dunia malam itu? Gelap? Remang-remang? Atau berdebar-debar penuh semangat alias dunia yang bersinar terang?
Belakangan ini frasa "dunia malam" sering muncul di beranda media sosial, seiring berita sepasang figur publik dari dunia tersebut yang viral karena suatu masalah. Tidak perlu saya ceritakan masalahnya, karena fokus artikel ini bukan di situ.
Artikel ini membahas tentang dunia malam yang gelap, namun ada tempat-tempat yang menjadikan dunia malam sebagai dunia gemerlap, yaitu tempat dugem. Diskotik, klub malam, karaoke, adalah beberapa nama tempat yang identik dengan dunia malam. Beberapa pemuda terbiasa menghabiskan waktu di tempat tersebut karena pergaulan. Beberapa yang lain mungkin penasaran dan ingin mencoba sesekali. Beberapa yang lain tidak tertarik dan tidak mau tahu. Alhamdulillah.
Saya ingin bercerita tentang kisah seseorang yang lewat di media sosial. Saya lupa namanya. Dia adalah seorang pemuda yang menceritakan bahwa ayahnya yang mengajarkannya merokok, membawanya ke tempat hiburan malam, dan mengajarkannya tentang teori reproduksi. Semua ajaran ayahnya itu membuatnya tidak lagi penasaran terhadap hal-hal tersebut. Dan dia tumbuh menjadi seorang pria dewasa yang lurus-lurus saja. Salut pada gaya pendidikan orang tuanya. Bisa ditiru jika Anda yakin akan berhasil seperti kisah tersebut.
Contoh lain, saya di masa remaja adalah gadis rumahan. Namun saya juga memiliki rasa penasaran yang tinggi. Saya punya kakak laki-laki yang memiliki pergaulan luas termasuk biasa nongkrong di diskotik maupun klub. Saat itu, kakak saya ini memiliki seorang kekasih yang menjadi istrinya sekarang.
Saya iseng berkata ingin tahu seperti apa itu diskotik. Kakak saya dan kekasihnya langsung mengajak saya suatu malam ke diskotik. Wah, tentu saja sebagai anak rumahan, saya cemas.
Saya masih ingat kami pergi ke diskotik di daerah Batu, tapi lupa nama diskotiknya. Jalannya gelap. Lalu kami duduk-duduk sambil minum fanta dan kacang. Suasana gelap hanya diterangi lampu diskotik dan irama jedag-jedug. Hanya dalam sekejap saya sudah tahu bahwa itu bukan dunia saya. Saya tidak nyaman di situ.
Kakak mengajak saya turun untuk menari. Banyak orang menari saling berhadapan. Beberapa dari mereka merokok. Jadi hanya terlihat nyala rokoknya dan wajahnya terlihat samar karena penerangan hanya berasal dari lampu diskotik yang redup.
Saya menari sebaik mungkin. Hanya menggerakkan tubuh saja mengikuti musik. Tiba-tiba ada seorang pria muncul di depan saya. Saya lupa apa yang dia katakan, mungkin mengajak berkenalan. Dan saya juga lupa reaksi saya waktu itu, tapi jelas tidak nyaman.
Tidak lama kemudian saya kembali ke tempat duduk dan tidak lama juga saya mengajak kakak saya pulang. Ternyata saya tidak betah di ruangan gelap yang agak ramai itu. Alhamdulillah Allah melindungi saya dengan memberikan rasa tidak nyaman itu.
Titiknya adalah, remaja pasti memiliki rasa penasaran yang tinggi. Sangat penting bagi orang tua untuk memberikan nasihat, petuah, dan larangan kepada anak-anak mereka agar mendekati hal-hal yang tidak baik. Saya dan pemuda yang saya ceritakan di atas beruntung ketika merasa penasaran terhadap sesuatu yang kurang baik, rasa penasaran kami dapat terpuaskan dengan bimbingan dari seseorang yang tidak akan menyesatkan kami. Saya ditemani oleh kakak dan kekasihnya, sedangkan pemuda itu didampingi oleh ayahnya.
Saya sekarang dalam posisi sebagai orang tua, tidak mungkin membawa anak saya ke diskotik. Dan anak saya juga tidak memiliki saudara yang akan menemani dia mengenal dunia malam. Saya hanya bisa melarang, memberi nasihat, dan berdoa untuk anak-anak saya. Jika mereka nanti penasaran dan pergi mencoba dunia malam, saya berharap dan berdoa agar mereka merasakan hal yang sama dengan saya saat remaja. Tidak betah dan tidak nyaman dengan dunia malam.
Tidak semua pekerja di dunia malam itu negatif. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kejahatan lebih rentan terjadi di dunia malam. Maka bagi kalian para pemuda, lebih baik beraktivitas yang positif. Mengembangkan hobi, mengikuti komunitas olahraga, dan sebagainya. Hindari dunia malam.
Dan bagi para orang tua, jangan pernah lelah memberi nasihat kepada anak-anak kita. Jangan pernah lelah berdoa agar mereka terhindar dari perbuatan yang mendekati zina, apalagi zina itu sendiri. Naudzubillahi min dzalik.
Terakhir, semoga Allah melindungi anak-anak kita semua. Melindungi anak-anak Indonesia. Menjadikan anak-anak Indonesia sebagai generasi yang mandiri dan membanggakan yang mencatatkan prestasi positif baik di dalam maupun luar negeri.
Anak-anak kita adalah panah-panah yang melesat menuju tujuan kesuksesan dan Indonesia yang lebih baik. Indonesia Emas dan bukan Indonesia cemas. Aamiin.
0 Komentar