Promosi Besar! Kapolri Ubah Polda Metro Jaya, Inilah Tokoh-Tokoh Penting yang Siap Mengubah Polri

Featured Image

Perubahan Besar di Tubuh Polri

Institusi kepolisian kembali menunjukkan dinamika yang cepat dalam struktur organisasinya. Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengeluarkan Surat Telegram bernomor ST/1764/VIII/KEP./2025 pada 5 Agustus 2025. Surat tersebut menjadi tanda awal dari perombakan besar-besaran di jajaran pejabat Polda, termasuk Polda Metro Jaya yang menjadi pusat perhatian nasional.

Perubahan ini bukan sekadar rotasi biasa, tetapi merupakan strategi besar dari Polri dalam menata ulang barisan elitnya. Tantangan keamanan yang semakin kompleks, terutama di Jakarta sebagai pusat politik dan sosial Indonesia, menjadi alasan utama dilakukannya perubahan ini.

Salah satu pergeseran paling signifikan adalah penarikan Irjen Pol Karyoto dari posisi Kapolda Metro Jaya. Ia kini mengemban amanah baru sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri. Karyoto dikenal sebagai figur yang lugas dalam menangani isu-isu krusial di ibu kota, terutama dalam menjaga stabilitas saat tensi politik memanas. Jabatan Kabaharkam sangat vital karena mengatur strategi keamanan nasional, dan Karyoto dinilai memiliki kapasitas untuk menduduki posisi tersebut.

Kursi Kapolda Metro Jaya kini diisi oleh Irjen Pol Asep Edi Suheri, seorang perwira senior yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Bareskrim Polri. Asep dikenal sebagai "otak reserse" yang berpengalaman dalam pengungkapan kasus-kasus besar di tingkat nasional. Penunjukannya diharapkan mampu membawa gaya kepemimpinan baru yang lebih responsif dan adaptif, terutama dalam menghadapi tantangan urban di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Selain itu, ada perubahan di posisi Wakapolda Metro Jaya. Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy, yang sebelumnya menjadi pendamping Kapolda di Metro Jaya, kini dipromosikan sebagai Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara). Djati menggantikan Irjen Pol Sudwijanto yang memasuki masa pensiun. Pergantian ini bukan hanya soal regenerasi, tetapi juga penempatan sosok yang dinilai tepat untuk memperkuat lini pengamanan di wilayah perbatasan yang strategis seperti Kaltara.

Sementara itu, kursi Wakapolda Metro Jaya diisi oleh Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono, yang sebelumnya menjabat Direktur Politik di Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri. Dekananto bukan nama baru di lingkaran elite Polri. Pengalamannya di dunia intelijen politik menjadi modal penting dalam mendampingi Kapolda Metro Jaya menghadapi dinamika sosial-politik ibu kota yang kerap “panas dingin”.

Rotasi jabatan ini diyakini sebagai langkah strategis Kapolri dalam menyiapkan Polri yang lebih agile, menjelang tahun politik yang sarat dinamika. Dengan mengedepankan perwira-perwira berpengalaman di posisi strategis, Polri berupaya menguatkan barisan sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap institusi.

Langkah Kapolri ini juga menegaskan bahwa regenerasi di tubuh Polri bukan sekadar formalitas. Setiap mutasi dilakukan berdasarkan rekam jejak, integritas, serta kapasitas individu dalam menjawab tantangan di lapangan. Masyarakat kini menanti gebrakan nyata dari formasi baru di Polda Metro Jaya.

Apakah duet Asep Edi dan Dekananto mampu meredam potensi konflik sosial di ibu kota yang semakin dinamis? Satu hal yang pasti, dengan komposisi pimpinan baru ini, Polri sedang bersiap menghadapi medan tugas yang jauh lebih kompleks, dari jalanan ibu kota hingga sudut-sudut dunia maya.

Posting Komentar

0 Komentar